JBNN.Net | Badan Pusat Statistik (BPS)Provinsi Aceh merilis inflasi bulan April 2024.Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Aceh di lima kabupaten/kota yakni Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe, pada April 2024 terjadi inflasi sebesar 0,05 persen secara month to month (m-to-m). Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m, yaitu: bawang merah, emas perhiasan, Sigaret Kretek mesin (SKM), dan jeruk.
Selanjutnya, inflasi secara year on year (y-on-y) pada April 2024 sebesar 3,14 persen. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks harga kelompok pengeluaran.
Sepuluh komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada April 2024, antara lain beras, bawang merah, cabai merah, Sigaret Kretek Mesin (SKM), tomat, emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, bawang putih, dan Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Pada level kota/daerah, inflasi m-to-m terjadi di tiga daerah, yakni Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Tamiang, dan Lhokseumawe. Sementara itu, inflasi y-on-y terjadi pada kelima kota/daerah, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Aceh Tengah, yaitu sebesar 4,73 persen, disusul Meulaboh sebesar 4,21 persen.
BPS Provinsi Aceh juga merilis angka nilai tukar petani (NTP). NTP diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. Indikator ini merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat pertumbuhan daya beli petani. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, semakin kuat pula tingkat daya beli petani.
Nah, Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di beberapa daerah pada April 2024, diketahui NTP Aceh sebesar 114,66 atau mengalami penurunan sebesar 1,48 persen dibandingkan Maret 2024.
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada April 2024 adalah sebesar 134,28; indeks ini mengalami penurunan sebesar 1,16 persen dibanding periode sebelumnya. Komoditas utama yang menjadi penyumbang kenaikan It adalah gabah, jagung, dan cabai rawit. Sementara itu, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) adalah sebesar 117,12; atau mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen dibanding periode sebelumnya. Komoditas utama yang menjadi penyumbang kenaikan Ib adalah bawang merah, emas perhiasan, dan gula pasir.
Dilihat menurut subsektor, terjadi penurunan NTP pada subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan Pembudidaya Ikan sedangkan kenaikan terjadi pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, Peternakan dan Perikanan Nelayan.
Pada kesempatan yang sama Ahmadriswan Nasution selaku Kepala BPS Provinsi Aceh menyampaikan rilis ekspor-impor bulan Maret 2024. Nilai ekspor barang asal Provinsi Aceh bulan Maret 2024 sebesar 51.739.120 USD, turun sebesar 10,44 persen dibandingkan bulan Februari. Kelompok komoditas terbesar yang diekspor pada bulan Maret 2024 dari kelompok komoditas bahan Bakar Bakar Mineral yaitu sebesar 24.589.002 USD berupa Batubara dan Kondensat.
Ekspor komoditas terbesar asal Provinsi Aceh selama bulan Maret 2024 ditujukan ke negara India yaitu sebesar 25.385.897 USD dengan komoditas utama berupa Batubara. Amerika Serikat berada di peringkat dua tujuan ekspor senilai 13.522.611 USD dengan komoditas utama berupa Kopi, diikuti Belgia senilai 3.192.941 USD dengan komoditas utama berupa Kopi.
Komoditas asal Aceh diekspor melalui pelabuhan yang terletak di Provinsi Aceh pada Maret 2024 adalah sebesar 25.869.013 USD, sedangkan sisanya diekspor melalui pelabuhan di provinsi lain senilai 25.870.107 USD atau sebesar 50,00 persen. Nilai Ekspor di luar Aceh terbesar dilakukan melalui Provinsi Sumatera Utara sebesar 25.762.942 USD.
Sementara itu, nilai impor Provinsi Aceh pada bulan Maret 2024 adalah senilai 16.474.555 USD atau turun sebesar 51,64 persen dibandingkan Februari. 2024. Impor Provinsi Aceh selama bulan Maret 2024 paling besar berasal dari Amerika Serikat senilai 8.280.337 USD berupa Gas Butana dan Propana, diikuti Vietnam berupa komoditas Beras senilai 3.960.000 USD.
Dengan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan nilai impor, neraca perdagangan luar negeri Provinsi Aceh bulan Maret 2024 mengalami surplus, yakni sebesar 35.264.565 USD.
BPS Provinsi Aceh berkomitmen untuk menyediakan data statistik yang berkualitas dan tepat waktu. Data tersebut diharapkan dapat memberikan insight dan sinyal bagi pemerintah untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di Aceh.