Jabatan adalah anugrah dan amanah.! Jangan Karnanya Anda Berkhianat dan Dilaknat

T. Muhammad Raja
OPINI–Jabatan itu adalah amanah, Besok atau lusa dan mungkin tahun lalu, pasti akan Beralih kepada orang lain juwa, hanya soal waktu saja yang akan menentukan kapan dan kapan akan diambil kembali. Sifatnya selalu temporer, hanya sementara waktu saja.
Maka, sungguh beruntung baginya yang menjadi Pemimpin atau Kepala, baik Pimpinan Rumah tangga. kepala Sekolah. Kampung dan Kepala supervisor atau manajer perusahaan dan hingga yang lebih tinggi lagi, seperti Pemimpin Negara. menteri, kepala daerah Gubernur, bupati, walikota dan kepala dinas.
Untuk memahami sebagai renungan dan nasehat, saling ingat mengingatkan, dengan sangat membumi. Jabatan, kekuasaan hanyalah amanah. Dititipkan oleh Allah untuk sebentar saja, mungkin untuk di uji karena kompetensi kita, atau mungkin karena pilihan terbaik dari yang terburuk, mungkin karena orang tua kita orang-orang penting, apapun penyebabnya kita menggenggam jabatan, besok lusa pasti akan diambil kembali.
Tidak perlu terlalu gembira saat menerima jabatan. Buat apa..??
Jika kita masih muda, dan dapat jabatan, tidak perlu buru-buru menepuk dada. Itu justeru mencemaskan, berarti terbentang panjang kesempatan kita tergelincir berbuat khianat. Jika kita telah senior, dan dapat jabatan, itu juga bukan berarti kita sudah matang dan siap, boleh jadi, sisa hidup kita yang seharusnya berakhir baik, malah rusak semua gara-gara jabatan tersebut.
Saat kita berdiri di atas jabatan itu, juga tidak perlu bergaya. Buat apa..??
Itu hanya sementara. Jangan sombong dan merendahkan orang lain. Jangan mengotot sekali merasa paling benar orang lain salah semua. Jangan sok berkuasa, mempersulit, nasib orang terserah saya. Karena sungguh, hanya soal waktu, saat jabatan itu diambil, kitanya yang dulu berdiri di atas panggung, boleh jadi besok lusa justeru berada di telapak kaki orang yang dulu kita persulit dan kita sakiti saat berkuasa.
Jabatan adalah amanah. Teladan orang-orang terbaik jaman dulu, justeru pucat pasi, gemetar tangannya, saat tidak bisa menghindar lagi ketiban amanah tersebut. Hari ini, entah apa yang terjadi, malah diuber-uber, diburu, bahkan bila perlu saling sikut, saling menjele-jelekkan. Tidak kah kita menyadari sebuah nasehat Ulama-ulama terdahulu..?
saat kita berada di puncak, justeru setelah itu tidak ada lagi jalan, selain turunan panjang. Bahkan saat kita terus berlompat dari satu puncak bukit ke gunung berikutnya, pada akhirnya, tetap hanya tersisa satu jalan, yaitu turunan panjang.
Esok lusa, wahai, jika kalian diberikan kesempatan memegang sebuah jabatan, laksanakan amanah itu dengan sebaik-baiknya, dengan niat paling tulus, tapi jangan pernah genggam erat-erat, apalagi dimasukkan ke dalam hati. Karena sekali amanah itu diambil, jika kita terlalu lebay menggenggamnya.
Sakitnya sangat sakit. Ketahuilah, orang-orang akan lupa, orang-orang akan sibuk dengan urusan berikutnya. Mereka bahkan tidak pernah mengingat, siapa raja-rajanya yang terbesar, Yang pernah menguasai bumi ini, hannya saja, raja-raja yang tingkah, prilaku dan Akhlaknya buruk, itu saja yang masih di kenangkan sampai dengan saat ini. Seperti Raja Fir’un, Raja Damrut dan Raja Terkaya di Dunia yaitu Karun, Ketiga Raja itu, dikenangkan sebab akalnya yang sangat buruk.
jadi setiap ada manusia yang perangainya buruk, sehingga di Samakan dengan ketiga raja itu. Apalagi seperti nama kita, yang untuk mengingat nama kita, yang tidak ada apa-apanya, Mustahil nama kita di sanjung sajikan sebagai Pemimpin yang pemangku jabatan Sangat Bagus, karena kekuasaan itu lebih rendah dari yang kita banggakan saat ini.”(*)
“Penulis Oleh: T. Muhammad Raja”
“Jaurnalis Aceh”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *