Situasi politik Aceh semakin dinamis, dengan persaingan dan perebutan dukungan yang mulai memanas melalui berbagai manuver politik dari kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh.
Inilah warna demokrasi dalam sebuah kontestasi politik dalam memperebutkan kekuasaan. Kita berharap bahwa meskipun persaingan dan perebutan dukungan masyarakat semakin tajam, proses ini tetap berlangsung damai, tanpa intimidasi atau kekerasan. Ini menunjukkan bahwa rakyat Aceh semakin cerdas dalam menjunjung tinggi nilai etika politik dan demokrasi. Saat kampanye terbuka, kita juga berharap agar tetap dijaga nilai-nilai saling menghargai, menghormati, dan perdamaian.
Malam ini, debat pertama akan disiarkan langsung oleh Kompas TV secara nasional. Kedua pasangan calon dengan nomor urut 01 dan 02 akan memaparkan visi, misi, serta program unggulan mereka. Tema debat pertama ini adalah Tata Kelola Pemerintahan yang Berdaya Saing, yang mencakup Syariat Islam, Lembaga dan Kekhususan Aceh, serta Pelayanan Publik.
Debat ini sangat menarik untuk ditonton karena mereka akan menyampaikan pandangan dan solusi atas berbagai masalah yang ada. Tata kelola pemerintahan di Aceh selama ini menghadapi banyak tantangan, mulai dari penempatan pejabat yang sering kali bermuatan politis, kinerja yang kurang optimal, hingga berbagai permasalahan yang belum terselesaikan, seperti kemiskinan dan pengangguran.
Sebagai rakyat Aceh sekaligus pemilih, jangan lewatkan siaran langsung Debat Kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh melalui Kompas TV. Saatnya memilih pemimpin yang berkomitmen untuk membangun Aceh; pemimpin yang membawa kesejukan, bebas dari dendam, siap dikritik, dan berjiwa demokratis.
Opini
Penulis : Usman Lamreung, Pengamat Politik dan Akademisi Unaya Aceh