Romi Syah Putra : Bicara Pilkada Kita Punya Banyak Kader Potensial

Kader Partai Demokrat Abdya,Saat Menerima Pendaftaran Bacabup(Foto:Dok Jbnn.net)

JBNN.Net |  Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) semakin hangat, beberapa partai politik telah mengantongi nama para bakal calon bupati (bacabup) yang telah melakukan pendaftaran termasuk ke partai Demokrat.

Tidak berbeda dengan partai politik lainnya, perolehan nama para bacabup hasil pendaftaran di Kabupaten kota selanjutnya akan dikirim ke tingkat Provinsi, kemudian menunggu keputusan akhir berupa rekomendasi final dari dewan pimpinan pusat (DPP) masing-masing di jakarta.

Bacaan Lainnya

Ketua Partai Demokrat Abdya Romi Syah Putra mengatakan dirinya belum bisa menebak siapakah sosok yang bakal mereka usung dalam kontestasi pemilukada ke depan, Romi menyebut sejauh ini keputusan usungan hanya kewenangan pengurus pusat.

Romi menambahkan jika keputusan internal mengharuskan kader demokrat wajib mencalonkan diri sebagai calon wakil bupati mereka siap menunjuk salah satu kader untuk posisi tersebut sebagai bentuk dan bagian dari koalisi.

Ditanya siapakah sosok kader Demokrat kiranya bakal muncul sebagai calon wakil bupati, Romi menegaskan Demokrat Abdya memiliki beberapa nama yang berpotensi atau layak mengikuti kontestasi pilkada ke empat di Kabupaten Abdya.

“bicara pilkada, kita punya banyak kader potensial” jawab Romi Syah Putra singkat.

Amatan media Jbnn.net saat ini Partai Demokrat Abdya hanya menerima dua nama bakal calon bupati yang telah mendaftar, yaitu ir. Jufri Hasanuddin dan Salman Alfarisi, ST, nama tersebut sudah di bawa ke Banda Aceh mengikuti rapat pleno hari ini.
(13 mei 2024)

Dari dua nama yang telah mendaftar, Demokrat tentu harus memilih salah satu calon kandidat yang telah melewati hasil keputusan mulai dari bawah hingga ke pusat, hal ini menjadi semakin menarik dikarenakan Demokrat merupakan partai pemenang Pemilukada pada tahun 2017 lalu.

Lantas siapakah sosok kader partai Demokrat yang disebut layak sebagai calon wakil bupati Abdya mendatang oleh mantan pimpinan DPRK Abdya tahun 2014-2019 tersebut

Melirik kebelakang sejak pileg tahun 2009 partai Demokrat Abdya selalu masuk tiga besar pada perhelatan politik Abdya, hingga saat ini partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini meraih kursi pimpinan DPRK di Abdya hingga pileg 2024 lalu.

Beberapa kader partai Demokrat Abdya yang menjadi perbincangan khalayak masyarakat warung kopi, bahkan para pengamat politik lokal berani memprediksi kader Demokrat bakal masuk kedalam bursa calon wakil bupati pada pilkada mendatang.

Nurdianto, ST selaku pemegang mandat sekretaris partai Demokrat Abdya saat ini, Nurdianto dikenal pada pemilu tahun 2014 lalui sejak ia berhasil menduduki kursi DPRK Abdya dengan perolehan suara terbanyak di partai tersebut, kemudian tahun 2019 pengusaha muda itu kembali menjadi pemenang hingga mengantarkannya menjadi ketua DPRK hingga saat ini.

Tidak berhenti disitu, Nurdianto kerap dibilang sebagai sosok petarung dari amatan para politisi, sebab Putra Desa Lhang Kecamatan setia ini menoreh suara terbanyak kedua dari tiga daerah pemilihan (dapil) yang ada di Abdya pada pileg lalu.

Nurdianto mampu mengantongi 2.380 suara di dapil tempat ia di besarkan, ia bertahan sebagai pemenang di dapil Kecamatan Setia, tangan-tangan, Manggeng dan lembah Sabil itu.

Selain Nurdianto juga ada Syarifuddin UB, politisi yang telah menaklukkan “dapil sengit” tiga kali sejak tahun 2014, Syarifuddin atau sering disapa toke din adalah kontestasi yang mampu bertahan di dapil Kota Blangpidie, kecamatan Susoh dan kecamatan Jeumpa sebanyak tiga kali berturut-turut.

Syarifuddin mulai muncul disaat ia masuk ke dalam bursa caleg Partai Aceh (PA) tahun 2014, bersama Zulkifli Ali yang saat itu terpilih menjadi ketua DPRK Abdya Syarifuddin menjadi penyumbang suara terbanyak di internal PA waktu itu, toke Din melampaui suara di angka seribuan lebih.

Kader Partai Demokrat Abdya(Foto:Dok Jbnn.net)

Pada tahun 2019 dan 2024 toke din memperoleh kembali kepercayaan masyarakat dapil satu dengan meraih 1460 suara, sejauh ini bisa dibilang kedua kader Demokrat tersebut mampu bertahan di DPRK Abdya selama belasan tahun hingga saat ini.

Selanjutnya ada Rusman Alian, pria paruh baya yang masih memakai atribut Demokrat di garis depan dalam memperjuangkan suara partai, ia bahkan orang pertama yang menduduki kursi pimpinan DPRK Abdya pada tahun 2009 melalui partai Demokrat, Cek man begitu sapaan akrabnya.

Rusman Alian merupakan kader berkategori senior di Kabupaten tersebut, ayah tiga anak ini ia mengakui keberadaannya di partai Demokrat hampir berusia sama dengan Abdya sejak mekar dari Aceh Selatan, artinya Cek man mengikuti kaderisasi sejak partai Demokrat berdiri.

Rusman Alian bisa di bilang “masak” mengenyam dinamika perpolitikan Abdya, dalam satu kesempatan cek man mengakui ia pernah berada di posisi penting saat memperjuangkan aspirasi masyarakat waktu itu, soalnya, keberadaan tokoh Desa Geulumpang Payong ini di kursi legislatif menghadapi arus dinamika dahsyat.

Rusman Alian diberikan kepercayaan oleh partai Demokrat sebagai pemegang keputusan di legislatif, dimana ia masuk unsur pimpinan dewan yang berada di posisi wakil ketua 1, sengitnya lagi cek man berada di dua masa pemerintahan eksekutif periode lampau, yaitu saat Akmal Ibrahim menjadi bupati tahun 2007 -2012 dan Jufri Hasanuddin 2012 hingga periodesasi DPRK berakhir.

Sejauh berita ini tayang, keputusan dari DPP demokrat belum mengurucut siapakah calon bupati Abdya yang memperoleh dukungan dari satu-satunya partai yang pernah menjadi pemimpin negeri ini sepuluh tahun lamanya sejak Indonesia menganut sistem demokrasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *