JBNN.net, JANTHO – Ketua Umum Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN) Dyah Erti Idawati, mengatakan, peningkatan pola konsumsi ikan berbanding lurus dengan upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal itu dikarenakan kandungan protein pada ikan sangat penting bagi perkembangan otak manusia. “Konsumsi ikan sangat penting bagi tubuh manusia. Namun berdasarkan data, justru tingkat konsumsi ikan masih relatif kecil bahkan terjadi di gampong-gampong nelayan termasuk juga di Aceh,” kata Dyah dalam sambutannya pada peringatan Hari Ikan Nasional Ke 8 Tahun 2021, yang digelar di Gampong Lhok Leupung, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar pada Senin (22/11/2021).
Karena itu, Dyah mengungkapkan, diperlukan langkah bersama untuk meningkatkan daya konsumsi ikan, sehingga masyarakat Indonesia khususnya Aceh dapat memahami betapa pentingnya mengkonsumsi ikan untuk perkembangan otak, dengan begitu tingkat konsumsi ikan bisa terus meningkat.
Lebih lanjut jelas Dyah, ikan memiliki unsur gizi sangat berkualitas untuk otak, seperti 25 persen protein, vitamin yang tinggi lemak baik, seperti Omega 3, EPA (Eicosa Pentaenoid Acid) dan DHA (Dekosa Hexanoid Acid), serta kandungan mineral lainnya, yang mana semua itu sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak anak.
“Dengan daya konsumsi ikan meningkat maka akan berdampak peningkatan produksi hulu yang berdampak pada peningkatan perekonomian yang dapat memakmurkan masyarakat nelayan,” kata Dyah.
Untuk itu, melalui momentum Hari ikan Nasional, Dyah mengajak semua kalangan untuk dapat lebih memperhatikan asupan gizi pada anak terutama protein yang berasal dari ikan, baik yang berasal dari ikan segar maupun produk ikan olahan. Di saat bersamaan, anak juga harus didukung dengan pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan usianya.
Pada kesempatan itu, Dyah juga menyerahkan secara langsung Sertifikat Halal kepada 22 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan akte koperasi Samudera Mandiri Syariah di Gampong Lhok Leupung, Kabupaten Aceh Besar sebagai bagian dari memeriahkan Hari Ikan Nasional ke 8 tahun 2021.
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali, menyampaikan bahwa dalam mengonsumsi makanan sebaiknya harus mengetahui terlebih dahulu kehalalan dan haramnya makanan tersebut.
Karena, mengonsumsi makanan halal akan memberikan pengaruh yang baik terhadap tubuh, namun Lanjut Lem Faisal, jika mengonsumsi makanan Syub’hat justru akan berdampak sebaliknya pada tubuh yang justru mengakibatkan berbagai penyakit.
“Siapa yang mengonsumsi yang syubhat akan keras hati, dan itulah yang menjadi awal dari tindakan-tindakan kekerasan lainnya, semua berawal dari keras hati sehingga jadi tindakan buruk lain,” katanya.
Oleh karena itu, MPU Aceh mengaku sangat mendukung penuh kegiatan tersebut, melalui penyerahan setifikat halal kepada 22 UMKM itu, diharapkan mampu memberikan keamanan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengkonsumsi dan menggunakan produk khususnya olahan ikan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, mengatakan sudah sepantasnya Aceh yang memiliki garis pantai yang luas untuk manfaatkan pengembangan potensi sumber daya alam khususnya dalam perikanan.
Ikan merupakan sumber panganan yang mengandung protein tinggi. Oleh karena itu, ikan menjadi panganan yang sangat penting untuk perkembangan anak, serta juga dapat membantu perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan ikan.
“Kita tahu ikan bahan pangan yang banyak dimanfaatkan, untuk itu masalah kehalalan dan keamanan pangangan harus diutamakan,” ujar Aliman.
Keamanan produk panganan akan menjadi salah satu daya tarik serta mampu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, sehingga produk olahan tersebut bisa dipasarkan ke luar Aceh bahkan dunia. Oleh karena itu keamanan pangan penting dan itu menjadi indikator kelayakan pengolahan dan sertifikasi halal.