JBNN.net, BANDA ACEH–Gubernur Aceh dalam laporannya yang disampaikan oleh Sekda Aceh, Taqwallah menyebutkan, kemajuan capaian vaksinasi di Aceh yang sudah berada pada posisi 34,5 persen per 15 November 2021. Jumlah tersebut meningkat tajam dari 19 persen pada bulan Agustus.
Hal tersebut disampaikan Sekda Aceh, Taqwallah kepada Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dalam Rapat Koordinasi pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pelayanan publik bersama Forkopimda Aceh dan bupati/wali kota se-Aceh di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, Selasa, (16/11/2021).
Taqwallah mengatakan, peningkatan tajam terjadi pada September sebanyak 6,3 persen, kemudian Oktober 5,9 persen dan per 15 November 2021 sebesar meningkat 3,5 persen.
“Kenaikan signifikan terjadi pada kelompok usia sekolah atau remaja, yaitu 28,9 persen dari sebelumnya 2,8 persen,” kata Sekda.
Sekda mengatakan, peningkatan terjadi setelah dilakukannya sosialisasi massif untuk kelompok usia remaja pada 1.141 pesantren dan 2.677 sekolah serta pertemuan dengan 6.497 kepala desa, 289 camat, 360 Kepala puskesmas dan dukungan luar biasa dari para ulama.
“Saat ini, persepsi masyarakat terhadap vaksin semakin positif, dan antusiasme melakukan vaksin juga semakin tinggi, setelah sebelumnya sempat terjadi penolakan akibat masifnya informasi hoaks,” kata Sekda.
Sekda menjelaskan, saat ini sisa target realisasi vaksinasi tinggal 45 persen. Artinya, dengan sisa waktu 45 hari, pihaknya harus mengejar 1 persen per hari, atau sekitar 40.000 sampai 50.000 vaksinasi per hari.
“Oleh sebab itu dibutuhkan ketersediaan vaksin per hari sebanyak 40.000 sampai 50.000 dosis, yang bila diakumulasikan mencapai sekitar 4,3 juta dosis,” ujar Taqwallah.
Lebih lanjut, Sekda juga melaporkan realisasi Dana Desa di Aceh. Ia mengatakan, dalam 2 tahun terakhir, Pemerintah Aceh telah berhasil mendorong percepatan pencairan dana desa hingga tepat waktu pada bulan Januari.
“Pada tahun ini, alokasi Dana Desa sebesar Rp.4,98 triliun untuk 6.497 Desa, sudah terealisasi 89 persen per 15 November 2021. Diharapkan pencairan perdana tahap I tahun 2022 sebelum 10 Januari.
Sementara pada tahun 2020, telah dialokasikan penyertaan modal dari Dana Desa sebesar Rp. 896 miliar lebih untuk 6.246 BUMG, dalam rangka pemberdayaan ekonomi di desa,” ujar Taqwallah.
Lebih lanjut, Sekda juga menyampaikan pengembangan UMKM di Aceh. Saat ini Aceh memiliki 325.092 UMKM yang dibina oleh Pemerintah Aceh bersama Pemerintah Kabupaten/kota melalui Dinas Koperasi dan UKM.
Ia menyebutkan, sejumlah bentuk dukungan yang diberikan Pemerintah daerah kepada pelaku UMKM, yaitu, Pemerintah Aceh telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Tentang Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) dan Surat Edaran Tentang Prioritas Penggunaan Produk UMKM di Aceh.
Kemudian, memberikan pembinaan terhadap pelaku usaha KUMKM melalui 7 jenis pelatihan dan 9 jenis pendampingan, stimulus, kemitraan dengan berbagai pihak, juga digitalisasi 1.150 UMKM dalam pelaporan keuangannya.
Kedatangan Wapres di Aceh ikut didampingi istrinya, Hj. Wury Ma’ruf Amin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi A. Halim Iskandar, Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto, Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah dan Lukmanul Hakim. [•]