JBNN.Net | Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, menghadiri upacara penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024, di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Jumat 20/09 malam. Perhelatan olahraga nasional empat tahunan itu resmi ditutup oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Professor Muhadjir Effendy, mewakili Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo.
Hadir dalam kegiatan itu Mendagri, Muhammad Tito Karnavian, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri Pemuda dan Olahraga, Ario Bimo Ariotedjo, Wakil Kapolri, Komjen Agus Andrianto, Ketua Umum KONI, Letjen Marciano Norman serta Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Agus Fathoni dan para gubernur dari seluruh Indonesia.
Penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 berlangsung meriah. Di mana ditampilkan pagelaran seni daerah Sumatera Utara. Aksi para penari itu mendapatkan aplaus yang luar biasa dari ribuan penonton yang memenuhi tribun penonton stadion tersebut. Setelah itu, ada juga penampilan marching band dari Taruna IPDN.
Maskot PON XXI Aceh-Sumut 2024 yaitu Poe Meurah dan Hatra, maskot yang merepresentasikan Gajah dan Harimau Sumatera, juga ditampilkan. Dua satwa ini berasal dari hutan Sumatera dan masuk dalam kategori satwa dilindungi.
Usai penutupan, Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA didampingi Ketua KONI Aceh menyerahkan kembali bendera PON kepada Ketua KONI Pusat. Oleh Marciano Norman, Bendera PON kemudian diserahkan kepada Pj Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) Hasanuddin, didampingi oleh Ketua KONI NTB. Hal yang sama dilakukan oleh Pj Gubernur Sumatera bersama Ketua KONI Sumut. Mereka menyerahkan Pendara PON kepada Pj Gubernur NTT dan Ketua KONI NTT.
Kedua provinsi yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur adalah tuan rumah PON XXII 2028, empat tahun mendatang.
Menko PMK, Professor Muhadjir Effendy, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan dari Presiden Joko Widodo kepada semua pihak yang terlibat menyukseskan PON XXI. Ia menyampaikan selamat kepada seluruh atlet yang telah meraih prestasi. Sementara yang belum meraih prestasi, untuk berkecil hati. Masih banyak peluang bagi mereka untuk meraih prestasi gemilang di masa yang akan datang.
Menko PMK kemudian menutup secara resmi penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024. “Sampai jumpa di PON XXI 2028 di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat,” kata Profesor Muhadjir Effendy.
Penjabat Gubernur Sumut, Agus Fathoni dalam laporannya, menyampaikan terima kasih telah menunjuk Aceh dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah bersama pelaksanaan PON XXI. “PON kali ini menorehkan sejarah sebagai PON terbesar di Indonesia, pertama sekali diselenggarakan di 2 provinsi dengan keikutsertaan peserta terbanyak yaitu 38 provinsi plus 1 otorita negara,” kata Agus Fathoni, didampingi oleh Pj Gubernur Aceh Safrizal.
Agus Fathoni mengatakan, banyak pembangunan infrastruktur baru yang dilakukan termasuk stadion utama Sumatera Utara tempat penutupan PON dilaksanakan. PON, kata Agus, membuat ekonomi baik di Aceh maupun Sumut telah bertumbuh pesat, wisata maju dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat.
Tak lupa Agus Fathoni menyampaikan terima kasih kepada seluruh volunteer yang terlibat baik di Aceh maupun di Sumut. Panitia mencatat ada 82.391 orang volunteer yang terdaftar dan angka itu tercatat dalam rekor MURI. “Keterlibatan valunteer terbanyak dalam penyelenggaraan event olahraga bahkan mengalahkan jumlah valunteer Olimpiade,” kata Agus.
Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024 diikuti oleh 38 provinsi plus 1 otorita negara. Ada 65 cabang olahraga dan 11 cabor eksebisi yang terbagi dalam 88 disiplin cabang olahraga dipertandingkan. Hal itu membuktikan semangat, kerja keras dan sportivitas para atlet yang bertanding di arena olahraga.
Ketua KONI Pusat, Marciano Norman, menyampaikan syukur atas suksesnya menyelenggarakan PON di tengah berbagai dinamika hingga dapat dituntaskan dengan baik melalui koordinasi berbagai pihak. Ia melaporkan jika 66 cabang olahraga yang dipertandingkan merupakan cabor terbesar pada penyelenggaraan PON serta telah menghasilkan berbagai pemecahan rekor.
Ia melaporkan jika rekor yang dipecahkan oleh para atlet terletak pada cabang olahraga atletik, angkat besi, angkat berat, renang, panjat tebing, selam kolam, menembak dan ski air,
“Medali terbanyak direbut oleh Jawa Barat sebagai Juara Umum, yaitu 196 emas, 163 perak, dan 180 perunggu,” kata Marciano Norman. “Diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara Jawa Tengah dan Provinsi Aceh.”
Marciano menambahkan bahwa pencapaian terbesar penyelenggaraan PON adalah pertumbuhan ekonomi kerakyatan, yang tercermin dalam kehadiran masyarakat dalam menghadiri perhelatan PON.
Selain itu, PON juga membuat Aceh dan Sumut punya venue baru berstandar internasional. “Aceh 18 venue dari renovasi dan pembangunan oleh PUPR. Sementara Sumut punya stadion berstandar internasional,” kata Marciano. Sementara peralatan yang dipakai selama pelaksanaan PON akan menjadi modal bagi KONI Aceh dan Sumatera Utara dalam hal pembinaan atlet.
Menpora Ario Bimo Ariotedjo, dalam sambutannya mengatakan, PON telah memunculkan banyak bibit unggul atlet muda Indonesia yang lahir dari seluruh pelosok Indonesia. Mereka akan terus dilatih, kemampuannya diasah sehingga nantinya akan menjadi atlet kebanggaan Indonesia. []