Di Banda Aceh, Menparekraf Sandiaga Uno Racik Kopi Sanger ‘Sangeruno’

Menparekraf RI Sandiaga Uno sedang meracik Sanger didampingi Owner Bawadi Coffe disela-sela kegiatan workshop Pelaku Ekonomi Kreatif yang berlangsung di Museum Aceh, Selasa (19/10/2021). [Foto : Ismail]
Menparekraf RI Sandiaga Uno sedang meracik Sanger didampingi Owner Bawadi Coffe disela-sela kegiatan workshop Pelaku Ekonomi Kreatif yang berlangsung di Museum Aceh, Selasa (19/10/2021). [Foto : Ismail]


JBNN.net, Banda Aceh – Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mencoba meracik kopi Sanger khas Aceh dalam Workshop Pelaku Ekonomi Kreatif yang berlangsung di Museum Aceh, Selasa (19/10/2021).
Sandiaga terlihat serius saat ‘beralih’ profesi menjadi barista kopi sareng pertama kalinya yang dibantu oleh owner Bawadi Coffee.
Usai meracik yang diawali oleh Kopi sareng kemudian Sandiaga Uno meracik menjadi kopi sanger, yang dimana kopi sanger tersebut sangat akrap dikalangan kawula muda di Aceh.
Usai meracik sanger, Menparekraf RI itu kemudian menyuguhkan kopi sanger racikannya kepada Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman untuk dinilai.
Ia pun memberi nama kopi sareng racikanya, kalau masyarakat Aceh menyebutnya ‘Sanger’, tapi Sandi lebih memilih nama lainnya yakni Sangeruno.
“Ini (nama) mereknya Sangeruno, kalau di Itali ada Cappuccino. Ini harus diaduk 13 kali searah jarum jam,” candanya saat menyuguhkan kopi sareng kepada Wali Kota Banda Aceh.
Kemudian, Aminullah langsung mencoba kopi sanger pertama buatan Sandiaga Uno. Setelah diminum ia memuji kopi buatan Sandiaga dengan rasa wenak sekali.
“Luar biasa, pantes pak Menteri menjadi pengusaha sukses. Hari ini baru pertama sekali, kopinya terasa lebih enak dari bawadi buat, kalau bawadi enak kalau pak menteri enak, enak sekali dan wenak banget,” sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Aminullah juga meminta perhatian khusus dari Kemenparekraf terkait ekonomi kreatif di Banda Aceh. Pasalnya, kata Aminullah, pada tahun 2024 mendatang Aceh-Sumut akan menjadi tuan rumah pagelaran PON.
“Ini merupakan peluang yang besar bagi Aceh dan khususnya Banda Aceh. Kami berharap dukungan dari pak menteri agar apa yang kurang di Kota Banda Aceh perlu sekiranya mendapat dukungan dari Kementerian,” tutupnya.[Ismail]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *