JBNN.Net | Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh kembali melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap mahasiswa penerima beasiswa Pemerintah Aceh. Kegiatan ini merupakan bagian dari evaluasi tahunan yang dilakukan untuk memantau perkembangan akademik dan non-akademik mahasiswa, sekaligus memastikan efektivitas program beasiswa yang telah diberikan oleh Pemerintah Aceh.
Pada hari Jumat, 22 November 2024, Tim Monev BPSDM Aceh mengunjungi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) di Jakarta untuk melakukan evaluasi terhadap salah satu penerima beasiswa jalur prestasi, yaitu Syafina Maura.
Syafina, yang berasal dari Banda Aceh, telah menerima beasiswa Pemerintah Aceh sejak tahun 2021 dan saat ini sudah memasuki tahap akhir dari pendidikan S1-nya di Fakultas Kedokteran UI.
Dalam kegiatan evaluasi tersebut, Tim Monev BPSDM Aceh bertemu langsung dengan Syafina untuk menggali informasi terkait perkembangan akademik, tantangan yang dihadapi, serta isu-isu terkait pembayaran beasiswa.
Agenda utama dari pertemuan ini adalah membahas perkembangan nilai akademik dan non-akademik Syafina, serta mengidentifikasi kebutuhan dan kendala yang mungkin muncul dalam pelaksanaan beasiswa.
Syafina, yang telah menyelesaikan ujian sidang dan meraih gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked), kini sedang bersiap untuk memasuki tahap berikutnya, yaitu Koas (Kohort) di rumah sakit-rumah sakit di Jakarta sebagai bagian dari pendidikan kedokterannya.
Hasil pemantauan menunjukkan bahwa Syafina memiliki kinerja akademik yang luar biasa, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,83. Ini adalah prestasi yang sangat membanggakan, mengingat tantangan berat yang dihadapi oleh mahasiswa di Fakultas Kedokteran UI, salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia.
Menurut Dr. Anggi, Koordinator Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran UI, Syafina merupakan mahasiswi yang sangat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam studinya.
Hal ini berdasarkan surat keterangan aktif yang dilampirkan dalam laporan tersebut. Keaktifan Syafina dalam mengikuti berbagai kegiatan akademik dan non-akademik menjadi bukti nyata bahwa beasiswa yang diterimanya tidak hanya berkontribusi terhadap perkembangan akademiknya, tetapi juga membantunya dalam mengatasi tantangan selama masa perkuliahan.
Monev ini dilakukan secara rutin oleh BPSDM Aceh untuk memastikan bahwa setiap mahasiswa penerima beasiswa dapat memanfaatkan dana yang diberikan dengan baik dan mencapai hasil yang optimal dalam pendidikan mereka.
Pemerintah Aceh berharap bahwa program beasiswa ini dapat mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di Aceh, serta memberikan kesempatan yang lebih besar bagi generasi muda untuk meraih cita-cita mereka, terutama dalam bidang pendidikan tinggi.
Diharapkan, hasil dari kegiatan monitoring ini dapat menjadi masukan berharga bagi perbaikan dan pengembangan program beasiswa di masa depan, sekaligus memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan mahasiswa Aceh, khususnya yang menempuh pendidikan di luar daerah.
Program beasiswa Pemerintah Aceh sendiri merupakan salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh, dengan harapan dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia profesional.
kegiatan Monev seperti ini, BPSDM Aceh berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa Aceh yang berprestasi agar dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengan hasil yang terbaik dan kembali memberikan kontribusi positif bagi daerahnya,(Adv)