JBNN.net, BANDA ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah bersama Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia (PYM) Malik Mahmud Al-Haytar, Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin, serta unsur Forkopimda Aceh lainnya, menghadiri acara pamitan mantan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Achmad Marzuki, yang akan menjalani tugas baru di Mabes TNI.
Dalam kegiatan tersebut, Gubernur Aceh, Wali Nanggroe, Pangdam Iskandar Muda dan Ketua DPRA melepas konvoi para abang becak yang baru saja mendapatkan sumbangan sembako dari Pangdam Iskandar Muda di halaman depan Makodam IM.
Dalam sambutannya sebelum pelepasan, Gubernur mengingatkan para abang becak untuk tetap berhati-hati saat mencari sewa dan tetap menerapkan protokol kesehatan, agar Aceh terhindar dari kejadian gelombang ketiga Covid-19, yang saat ini melanda sejumlah negara besar di Eropa.
“Selalu berhati-hati, patuhi aturan lalu lintas dan selalu taat protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19,” ujar Gubernur berpesan.
Mayjen TNI Acmad Marzuki: Jaga Selalu Kekompakan Forkopimda
Sementara itu, Mayjen TNI Achmad Marzuki, dalam sambutannya mengajak seluruh unsur Forkopimda untuk terus menjaga silaturrahmi dan kekompakan.
“Selama ini hubungan Forkopimda Aceh sangat baik, sangat dekat. Di kabupaten/kota juga harus demikian, harus kompak dan terus jaga silaturrahmi. Dengan koordinasi yang baik antara kita, Insya Allah pembangunan Aceh akan bisa dilakukan lebih maksimal,” imbau Pangdam.
Sebagaimana diketahui, setelah setahun bertugas di Aceh, Mayjen TNI Achamd Marzuki, mendapat tugas baru di Mabes TNI.
Dalam sambutannya, jenderal bintang dua itu mengatakan, Aceh memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi daerah yang maju dan sejahtera. “Potensi Aceh sangat besar. Saya yakin, suatu saat nanti, Aceh akan kembali berjaya seperti masa lalu.”
Mayjen Achmad Marzuki mengaku sedih harus meninggalkan Aceh. Untuk diketahui bersama, ini merupakan kali kedua dirinya bertugas di Aceh. Sebelumnya, pada tahun 2003 Acmad Marzuki Muda juga pernah bertugas di Bumi Serambi Mekah.
“Aceh akan selalu ada di hati saya. Tahun 2003 saya pernah bertugas di Aceh. Waktu itu, saya bawa istri saya yang ragu dengan kondisi Aceh yang rawan saat itu. 3 minggu sebelum tsunami kami mendapat tugas ke Papua. Dan, istri saya menangis, sedih karena harus meninggalkan Aceh. Nah, tahun lalu saat mendapat tugas sebagai Pangdam Iskandar Muda, Istri saya pun merasa sangat gembira,” ungkap Achmad Marzuki.
“Sedih sekali saya harus meninggalkan Aceh. Banyak hal yang belum maksimal saya lakukan. Mohon maaf apabila selama saya bertugas di sini ada hal yang tidak berkenan. Insya Allah, sepeninggal Saya, Aceh jadi lebih maju dan berkembang,” kata Mayjen Achmad Marzuki.
Sementara itu, kepada prajurit Sanggamara, Mayjen Achmad Marzuki berpesan agar selalu melakukan dan mempersembahkan yang terbaik untuk Aceh.
“Pesan saya kepada prajurit Sanggamara, lakukan yang terbaik untuk Aceh, semampu kita sekuat kita. Kami berharap hal baik yang telah saya lakukan dapat dilanjutkan, bahkan lebih baik lagi,” pungkas Mayjen Achmad Marzuki.
Kegiatan yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan ini juga dihadiri oleh para bupati dan wali kota se-Aceh serta seluruh jajaran Kodam Iskandar Muda.